Kick It

1423 Kata
"Ah?" Baili Qing Shi tanpa sadar merespon ucapan penjaga itu menggunakan bahasa Tang. Tapi dia buru-buru mengembalikan akal sehatnya dengan berkata, "Ah? Di sini ada mitos yang terkenal di kalangan masyarakat, jadi aku tidak bisa sembarangan buang air kecil." Baili Qing Shi tanpa adanya keragu-raguan sedikit pun menjawab ucapan penjaga yang sejatinya adalah orang Dong Yang. Secara mengejutkan tuan muda Baili itu bisa berbicara dalam bahasa Dong Yang. Lebih mengejutkan lagi, bahkan kemampuannya dalam berbicara bahasa asing itu melebihi kemampuan Jenderal Wei Juni-o-r yang sejatinya telah berseteru dengan orang-orang Dong Yang selama beberapa tahun belakangan ini. "Dia sepertinya curiga padaku. Padahal aku sudah membuat wajahku penuh dengan kotoran, apa aku kurang jelek?" Pikir Baili Qing Shi. Wajah tampan tuan muda Baili memang terlihat cukup mengenaskan kali ini. Ada sejumlah kotoran yang menutupi wajah putihnya. Dia sengaja menaruh beberapa abu yang berasal dari arang untuk mengotori wajahnya. Beruntungnya lagi, dia secara tidak sengaja menemukan kuas di saku lengan bajunya. Tinta di kuas itu tidak mengering, itu adalah sejenis kuas yang cukup modern. Setidaknya, tinta pada kuas itu akan bertahan selama kurang lebih tiga hari. Tuan muda Baili Qing Shi bahkan secara khusus mencuri kuas ini dari meja kerja Yifu-nya di kamp militer! "Pergantian waktu jaga!" Teriak salah satu orang Dong Yang. Baili Qing Shi secara alami mengikuti orang-orang yang telah berjaga selama beberapa waktu itu lalu kemudian masuk ke dalam pondok. Dari luar, itu hanya mirip dengan bangunan reot. Kayu lapuk dan bau kayu yang keropos bercampur dengan bau tanah, memberikan kesan 'bangunan tak terawat' saat pertama kali orang melihat gubuk itu. Tapi ketika Baili Qing Shi masuk ke dalam, siapa yang menyangka bahwa akan ada ruangan lain di balik bangunan rapuh itu?!! "Ruangan bawah tanah?" Kata Baili Qing Shi di dalam hatinya. Para penjaga yang telah berjaga diberikan waktu untuk beristirahat. Melihat adanya penjaga setiap waktu, pastilah jumlah orang yang ada di sini banyak. Jika mereka berniat menculik Putra Mahkota, lalu kenapa mereka tinggal di sini alih-alih pergi dari Tang?! Lalu, apakah mereka adalah bagian dari penjajah Dong Yang?! "Panglima akan datang kemari esok. Kita harus segera meninggalkan tempat ini." Kata orang Dong Yang A. Orang Dong Yang B mengunyah makanannya, ludahnya hampir menyembur keluar, "Ya, berada di hutan yang penuh dengan hantu benar-benar membuatku ingin segera enyah dari tempat ini!" Baili Qing Shi masih makan makanan aneh itu. Dia sebelumnya tidak pernah memakan makanan seperti itu, ikan mentah, dan juga saus aneh, semua itu terasa aneh di lidah Baili Qing Shi. Dia mendengarkan percakapan orang-orang Dong Yang itu dengan seksama, sampai pada akhirnya seseorang tiba-tiba menyikut lengannya dan berkata menggunakan bahasa Dong Yang, "Bagaimana menurutmu? Apa kau percaya mitos itu?" Baili Qing Shi mulanya sedikit tersentak, dia mengangkat sumpitnya dan berkata, "Aku percaya. Jika ada mitos seperti itu, pastilah ada pemula yang melihatnya. Asap tidak akan ada jika tidak ada api." "Kau benar." Orang Dong Yang C setuju dengan ucapan Baili Qing Shi, dia lalu berkeluh-kesah, "Tempat Putra Mahkota Tang itu berada di area paling belakang. Ada makam di belakang sana, dan malam ini aku harus bertugas menjaganya." Baili Qing Shi batuk kering, "Kau takut?" "Ya, aku takut! Lalu kenapa? Aku juga manusia?!" Kata orang Dong Yang C, terlihat emosi. "Sepulangnya kita dari Tang, kau harus memberikan aku anggur dan wanita, maka aku akan menggantikan tugasmu malam ini." Jika yang mendengar ucapan Baili Qing Shi ini adalah Yifu-nya alias Xiao Ge-nya, maka kepala Baili Qing Shi sudah pasti akan sakit karena dipukuli. "Setuju!" Kata orang Dong Yang C itu, dia melanjutkan ucapannya, "Wanita-wanita Tang juga cantik-cantik, aku akan memberikannya padamu!" "Ada wanita Tang? Aku tidak tahu akan hal ini." Baili Qing Shi bersikap yang sebenarnya. Ini adalah hal lain yang baru saja diketahuinya. Orang Dong Yang itu berbisik, "Ya, salah satu temanku yang ada di kapal mengatakan bahwa walikota Jiangnan mengirim wanita-wanita itu sebagai kompensasi." Baili Qing Shi, "Kompensasi macam apa?" "Kompensasi untuk setiap kesabaran yang diberikan oleh Jenderal dan panglima kami pada walikota Jiangnan. Selebihnya aku tidak tahu." Orang Dong Yang C itu menarik napas, "Kita hanya prajurit kecil, kita hanya bisa menikmati bekas tuan kita." Kesepakatan antara Baili Qing Shi dan salah satu orang Dong Yang itu benar-benar terjadi. Di tengah malam, saat jam berjaga telah dimulai, Baili Qing Shi tanpa ragu-ragu masuk ke ruang bawah tanah yang berdekatan dengan makam. Melihat dinding ruang bawah tanah itu, maka bisa dipastikan bahwa tempat yang kini dilewati oleh Baili Qing Shi itu adalah kamp militer yang pernah ditempati oleh pasukan Tang. Baili Qing Shi bergumam, "Pantas saja Xiao Ge tahu tempat ini. Itu berarti….." Baili Qing Shi menutup matanya sekejap, dia lalu berkata pada dirinya sendiri, "Yifu akan segera menemukanku." *_ Di depan pintu masuk hutan bambu, Wei Xiao Yue sudah terlebih dahulu mengirim suar peringatan. Itu adalah suar yang dia nyalakan untuk memberikan pertanda pada pasukannya bahwa dia sudah memasuki hutan bambu. Suar peringatan biasanya akan lebih mirip dengan kembang api. Tapi jika Jenderal Wei Xiao Yue menyalakan sejenis suar itu, maka keberadaannya akan diketahui oleh musuh. Jadi suar peringatan khusus dipilih. Itu adalah sebuah benda kecil yang menyerupai mesin. Bentuknya mirip dengan burung, dibuat secara khusus untuk terbang membumbung di atas pohon, ada suara yang mirip dengan suara burung hantu yang dikeluarkan oleh benda itu. Suaranya cukup keras, dan mampu didengar hingga jarak beberapa Li. (Li satuan ukuran tradisional Tiongkok. 1 Li sama dengan setengah kilometer) Jenderal Wei Xiao Yue menunggangi kudanya dan masuk ke dalam hutan bambu sendirian. Dia telah mengenali rute menuju pondok reot penuh rahasia itu, hanya saja perjalanannya menjadi sedikit lebih sulit karena gelapnya malam yang menghalangi. "Sial! Ini sudah beberapa tahun berlalu, bambu-bambu di sini telah tumbuh besar." Kata Wei Xiao Yue. Jenderal Wei Xiao Yue sebenarnya tidak ingin menerobos masuk ke dalam hutan bambu yang gelap gulita ini jika yang terjebak di dalamnya hanya seorang 'Li Jin' yang menyebalkan itu. Dia benar-benar berniat untuk memberikan pelajaran pada Putra Mahkota Li Jin untuk semalam saja hidup tanpa pelayan dan wanita. Tapi kasusnya kali ini berbeda. Ya, benar-benar berbeda! Putra angkat Wei Xiao Yue yang kaya raya dan tampan, Baili Qing Shi, masuk ke kandang harimau. Dan walaupun Wei Xiao Yue hanyalah seorang Yifu, tapi hatinya terketuk untuk mengeluarkan Baili Qing Shi dari bahaya. Dia merasa akan ada penyesalan jika dia tidak datang dan menyelamatkan Baili Qing Shi dari bahaya. *_ Tepat di ujung ruang bawah tanah itu, ada sebuah penjara. Penjara di sana kotor tapi tidak lembab, karena letaknya di bawah tanah, udara di dalam juga tidak sedingin udara di luar. Baili Qing Shi melihat sosok Putra Mahkota Li Jin duduk di sudut penjara, dia terlihat memeluk tubuhnya, tampak kedinginan dan menyedihkan. Baili Qing Shi tidak terlihat buru-buru saat dia mengeluarkan sesuatu dari pinggangnya. Itu adalah sebuah besi, atau lebih tepatnya kunci! Ya, itu adalah kunci! Beberapa saat sebelum pergi ke penjara bawah tanah, Baili Qing Shi menerima kunci dari orang Dong Yang yang mau menukar jam jaganya dengan Baili Qing Shi. "Apa, apa yang kau inginkan?!" Kata Li Jin dengan ekspresi ganas di wajahnya. Baili Qing Shi tiba-tiba menendang Li Jin, tendangannya cukup kencang, membuat Li Jin yang tidak siap tiba-tiba terjatuh ke lantai. "Ah!" Li Jin memegangi perutnya dan berteriak, "Kau gila! Berani-beraninya kau menendang Putra Mahkota!" Baili Qing Shi, entah mengapa hatinya merasa lega setelah dia melakukan hal itu. Dia tiba-tiba berkata, "Yang Mulia ini aku." Li Jin, "Kau…kau rakyat Tang?!" Baili Qing Shi mengangguk, "Maafkan aku karena menendang Yang Mulia, aku melakukan ini untuk mengelabuhi orang-orang. Mereka tadi membicarakan bahwa mereka akan menyiksa Yang Mulia karena Yang Mulia selalu merendahkan mereka. Aku berhasil mendapatkan kesempatan untuk masuk ke sini, jadi aku harus bermain peran." Baili Qing Shi terlihat sangat meyakinkan, "Silahkan Yang Mulia hukum aku nanti, sekarang, mari kita keluar." Li Jin, "Aku pernah melihatmu." "Ya, Yang Mulia. Aku adalah pemuda yang Yang Mulia lihat di Luoyang." Ujar Baili Qing Shi. "Sekarang, mari kita keluar." Baili Qing Shi berdiri dan segera memberikan aba-aba pada Putra Mahkota Li Jin. Keduanya akhirnya keluar dari sel penjara. Tapi jauh dari itu, mereka masih harus melewati penjagaan yang ketat. Jadi Baili Qing Shi kembali memaksa Li Jin untuk membuka pakaian berharganya dan menggantinya dengan sergam penjaga. Pakaian Putra Mahkota yang mahal kini berakhir di tubuh penjaga. "Berjalanlah sewajarnya Yang Mulia." Baili Qing Shi berbisik, "Ikuti aku, jika aku membungkuk maka kau harus membungkuk." "Kau mengerti bahasa mereka?" Tanya Li Jin. Baili Qing Shi mengangguk, "Sedikit." Keduanya hanya tinggal beberapa langkah saja untuk bisa keluar dari pondok reot itu. Hanya saja pengumuman yang tidak terduga tiba-tiba terdengar, "Panglima Takashi tiba! Dia tiba!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN