The Eel Xiao Baili

1519 Kata
Jika apa yang mereka dengar itu benar adanya, maka pasti jumlah prajurit Dong Yang yang datang pastilah semakin banyak. Tidak mungkin panglima perang mereka datang sendiri dan tidak membawa seorang pun bersamanya. "Yang Mulia, ikuti jalan ini, dan jangan biarkan identitasmu diketahui. Akan ada Jenderal Wei Xiao Yue di luar nanti. Pergilah duluan, aku masih harus melihat sesuatu." Baili Qing Shi tidak menunggu Li Jin menjawab ucapannya, dia dengan tergesa-gesa pergi meninggalkan Li Jin. Li Jin yang ditinggalkan sendirian hanya bisa mengumpat di dalam hatinya. Putra Mahkota Kekaisaran Tang yang telah terbiasa hidup manja dan dengan perlindungan itu akhirnya mengikuti arahan Baili Qing Shi. Untuk bisa keluar dari pondok reot itu, Li Jin benar-benar harus memeras otak dan keringatnya. Dia tidak tahu bahasa Dong Yang, jadi jika ada orang yang mengajaknya berbicara maka dia pasti akan tamat. Tapi rupanya dia cukup beruntung, setidaknya tidak ada satu orang pun yang berminat untuk mengajaknya mengobrol. Sampai pada akhirnya dia dengan mulus keluar dari gubuk. Kepergiannya dari gubuk reot itu bukannya tidak diketahui oleh penjaga di sana. Hanya saja dia memperlihatkan wajah bodohnya, dia berpura-pura akan buang air kecil di semak-semak, dan penjaga yang melihat gerak-geriknya itu tidak cukup cerdas untuk bisa mengetahui bahwa orang yang pergi itu adalah sandera mereka. Li Jin merasakan tali yang menjerat lehernya akhirnya putus, dia akhirnya bisa bernapas dengan normal setelah dia berhasil keluar dari lubang nereka itu. Tapi masih ada satu hal yang mengganggunya. Bagaimana dia bisa menemukan jalan kembali ke kamp militer? Lalu, di mana Jenderal Wei Juni-o-r yang dikatakan oleh Baili Qing Shi tadi? "Sial, ini gelap dan tidak ada orang sama sekali. Aku tidak membawa pedang atau alat lain, bagaimana jika ada binatang buas yang datang?" kata Li Jin pada dirinya sendiri. Umpatan demi u*****n keluar dari mulut Putra Mahkota Li Jin, dia berjalan dan berjalan, tanpa arah dan pengalaman. Penderitaan yang dialami oleh Putra Mahkota Li Jin itu akhirnya benar-benar berakhir saat suara tapak kaki kuda terdengar, tapi kali ini Li Jin tidak berani bertindak gegabah. "Itu bisa saja orang Dong Yang." Li Jin dengan hati-hati masuk ke semak-semak. Tapi setelah menyadari orang yang duduk di atas kuda itu adalah Jenderal Wei Xiao Yue, Li Jin akhirnya keluar dari semak-semak. "Jenderal." Teriak Li Jin. Wei Xiao Yue hampir memanah Putra Mahkota Li Jin saat dia hampir tidak mengenali wajah Li Jin yang sudah kotor dan penuh debu. "Yang Mulia." Wei Xiao Yue turun dari kudanya, dia tidak bertanya keadaan Li Jin, sebaliknya, dia menanyakan satu orang yang dicarinya saat ini, "Apa Yang Mulia bertemu dengan orang Tang?" "Ah, maksudmu dia yah?" Li Jin dengan malas berkata, "Dia menyuruhku keluar duluan, katanya ada sesuatu yang ingin dia lihat." Apa yang ingin dia lihat? Baili Qing Shi memang terlalu berani! "Yang Mulia, ini." Wei Xiao Yue menyerahkan sebuah belati pada Putra Mahkota, "Tunggu sampai pasukan kita datang, aku akan pergi dulu." Putra Mahkota Li Jin, "…." Wei Xiao Yue naik ke atas kudanya, "Jangan melakukan hal bodoh dan tunggu bala bantuan datang." Li Jin benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan hal semacam ini, dia dengan ekspresi tidak percaya berkata, "Kau akan meninggalkan aku sendiri? Bukankah itu…." Wei Xiao Yue tidak menghiraukannya, dia mencambuk kudanya dan segera pergi meninggalkan Li Jin. Li Jin, "Aku adalah Putra Mahkota Li Jin, aku adalah pewaris tahta dan calon Kaisar. Apa dia benar-benar meninggalkan aku sendirian di sini?!" *_ Orang-orang Dong Yang sedang berkumpul di gubuk reot itu. Kedatangan secara tiba-tiba panglima Takashi membuat para penjajah berbaris untuk mendengarkan ucapan panglima mereka. "Apa dia ada di sini?" Tanya panglima Takashi. Haruto, orang yang berhasil melumpuhkan Li Jin berbicara mewakili semua orang, "Ya Panglima, dia ada di penjara bawah tanah." Mereka semua berkomunikasi menggunakan bahasa Dong Yang, tapi Baili Qing Shi yang saat ini berada di balik dinding untuk menguping, tentu saja tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Haruto, laki-laki itu tiba-tiba berkata, "Panglima, aku ingin melaporkan sesuatu padamu." Pembicaraan yang akan terjadi antara Haruto dan Panglima Takashi sepertinya adalah pembicaraan rahasia. Jika tidak, untuk apa mereka pergi dan berbicara berdua? Saat para penjaga telah bubar dan kembali ke pos mereka masing-masing, Baili Qing Shi dengan hati-hati mengikuti Haruto dan Panglima Takashi untuk mendengarkan hal apa yang akan mereka katakan. Baili Qing Shi berpikir, "Apa orang-orang Dong Yang ini benar-benar percaya pada takhayul? Kenapa berita hilangnya Putra Mahkota masih belum diketahui sampai sekarang? Bodoh sekali!" "Aku baru saja mendapatkan informasi dari walikota Jiangnan bahwa Jenderal Wei Xiao Yue datang ke rumahnya. Itu berarti kamp militer sekarang tidak memiliki pemimpin." Haruto berbicara dengan suara pelan. "Itu kabar baik." Kata Panglima Takashi, dia menyilangkan kedua lengannya di atas dadanya dan berkata, "Tapi ada hal lain yang harus kita waspadai." Haruto, "Apa maksudmu Panglima?" "Wei Xiao Yue adalah orang yang cerdas, dia tidak sebodoh itu. Meninggalkan kamp militer dan ribuan prajurit Tang tidak akan dia lakukan jika dia tidak yakin akan sesuatu. Simbol yang ditinggalkan oleh Kasim Yan memang diperuntukkan untuk memanggil Wei Xiao Yue dan membuatnya meninggalkan kamp militer." Panglima Takashi mengerutkan keningnya, "Tapi jika dia bisa sampai ke rumah walikota Jiangnan dengan cepat, hanya dalam waktu sehari samalam saja, maka bisa dipastikan bahwa analisis Jenderal Wei memang luar biasa." Haruto terlihat cukup terkejut, "Lalu, apa yang akan kita lakukan Panglima?" "Aku takut Jenderal Wei Xiao Yue sudah dalam perjalan kemari sekarang. Kita akan kalah jika berhadapan dengan mereka saat ini." Panglima Takashi, "Cepat bawa Putra Mahkota, kita harus meninggalkan tempat ini!" Haruto yang mendengar perintah ini segera pergi untuk meninggalkan ruangan. Sementara itu, Baili Qing Shi juga telah pergi beberapa saat yang lalu. *_ Siapa yang bilang bahwa Jenderal Wei Xiao Yue masih dalam perjalanan? Dia sudah berada di depan pondok reot itu. Butiran salju jatuh di rambut tintanya. Dia masih diam dan tidak berniat masuk, bertindak secara gegabah hanya akan menghancurkan rencananya. Apalagi jumlah pasukan yang berada di gubuk itu bertambah semenjak kedatangan panglima Takashi. "Baili Qing Shi, dia sebenarnya di mana? Apa dia pikir dia memiliki banyak nyawa?!" Wei Xiao Yue tidak tengah mengenakan pakaian tebal. Lapisan pakaian yang melekat di tubuhnya cukup tipis, cukup untuk membuat tubuhnya mengalami hipotermia. Sementara itu, di dalam gubuk telah terjadi sesuatu. Tidak perlu terkejut hal apa yang membuat penjaga di luar berhamburan. Apalagi jika bukan karena hilangnya Putra Mahkota Li Jin! Wei Xiao Yue dari balik pohon, "Apa yang terjadi? Apa Xiao Baili tertangkap?!" "Temukan dia! Dia tidak akan lari jauh!" Teriak panglima Takashi. "Bawahanmu ini tidak becus!" Haruto segera berlutut di bawah kaki Takashi, tapi Takashi sendiri tidak memiliki banyak waktu untuk menghukum bawahannya itu. "Aku akan berurusan denganmu nanti." Kata panglima Takashi. "Siapa yang bertugas menjaga?!" Panglima Takashi membuat bulu kuduk setiap prajurit berdiri. "Itu…itu..aku." kata salah satu prajurit. Ya, itu adalah prajurit yang sedari tadi mengobrol dengan Baili Qing Shi. "Apa yang terjadi?!" Suara menggelar dan menyeramkan milik panglima Takashi masih terdengar. Prajurit itu tentu saja ketakutan setengah mati, "Itu…itu, aku…" Prajurit Dong Yang itu akhirnya menyadari kesalahannya, dia dengan terbata-bata berkata, "Seorang prajurit menggantikan tugasku….dia..dia, tidak mungkin kan?" "Apanya yang tidak mungkin?" Tanya Haruto. Prajurit itu, "Dia berbicara menggunakan bahasa Dong Yang, dia cukup fasih. Dia…." Muncratttt…. Prajurit itu belum menyelesaikan ucapannya, tapi samurai milik panglima Takashi sudah menebas leher dan memisahkan kepala prajurit itu dengan tubuhnya. Darah masih mengalir di samurai miliknya, saat panglima Takashi memerintahkan, "Tangkap dia! Hidup atau mati, aku harus melihatnya! Temukan Putra Mahkota sekarang juga!" Sejak hal menyeramkan itu terjadi, Baili Qing Shi sudah berada di luar gubuk, hanya saja dia kembali masuk ke dalam untuk mengambil sebuah surat yang ada di sebuah meja. Itu adalah surat yang ada di meja kerja Haruto. Bukti yang akan membawa walikota Jiangnan, Xue Fang, dihukum pancung oleh Kaisar! "Apa yang kau lakukan di sini?!" Baru saja Baili Qing Shi berniat keluar, tapi seorang penjaga memergokinya. "Sial!" Baili Qing Shi sebelumnya tidak mau menyakiti atau membunuh orang dengan tangannya sendiri, tapi ini terpaksa. Tidak ada cara lain, dia harus menggunakan pedangnya untuk melukai penjaga itu. Penjaga itu berhasil dilumpuhkan, tapi teriakan penjaga itu telah memenuhi ruangan sebelumnya, jadi cepat atau lambat, para prajurit Dong Yang akan datang untuk menangkap Baili Qing Shi. "Itu dia!" Bahasa Dong Yang keluar dari mulut salah seorang penjaga yang memergoki Baili Qing Shi. Pondok itu kecil, tapi di dalam sangatlah luas. Baili Qing Shi memang memiliki ingatan yang luar biasa, jadi tidak sulit untuknya untuk menghapal rute pelarian. Mengejar satu pemuda tidak sesulit mengejar ribuan orang. Mungkin itu yang terpikir oleh kebanyakan orang, tapi Baili Qing Shi ini adalah belut. Ya, dia adalah belut muda yang selalu berlarian kemana saja. Jadi untuk bisa lolos dari kejaran para penjaga bukan lagi hal yang sulit baginya. Dia dengan mudah keluar dari gubuk itu. Jika dia sudah keluar, lalu kenapa dia tidak bertemu Yifu-nya? "Kenapa semua lari ke samping?" Wei Xiao Yue mengambil pedangnya dan mengeluarkan pedang itu dari sarungnya sesaat setelah dia melihat pergerakan. Di tengah kegelapan malam, mata Wei Xiao Yue berhasil menangkap objek yang masuk ke dalam hutan. Suara teriakan dari para penjaga mulai terdengar, "Penyusup itu masuk ke hutan! Tangkap dia!" Wei Xiao Yue, "!!!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN