Setelah dua hari tidak sadarkan diri, Baili Qing Shi akhirnya bangun. Begitu dia bangun, bukan langit-langit istana yang dia lihat. Tidak ada ukiran yang menandakan bahwa dia berada di istana. Aroma cendana yang melegakan penciumannya terasa di hidungnya, itu adalah paviliunnya. Tidak ada orang saat Baili Qing Shi membuka matanya, tapi itu hanya berlangsung sepersekian detik saja sebelum akhirnya Wei Xiao Yue datang dengan sebaskom air di tengannya. “Xiao Baili!” Suara Wei Xiao Yue terdengar sangat keras dan memecah keheningan. Dia berlari ke arah Baili Qing Shi dan hampir menumpahkan air yang dibawanya itu. “Kau, kau sudah sadar?” Wei Xiao Yue berlinang, “kau! b*****h tengik sepertimu telah membuatku hampir kehilangan nyawaku! Kenapa kau begitu keras kepala!” Memarahi Baili Qing Shi