Dalam waktu tiga dupa, Wei Xiao Yue dan pria C itu akhirnya sampai di sebuah tempat. Disebut sebuah tempat karena itu bukanlah sebuah Fu. Itu mirip seperti kamp dengan tenda kayu, rumah sederhana yang dibangun secara sembarangan dalam kondisi darurat. Begitu suara kuda memekik, orang-orang keluar dari rumah kecil itu. Api unggun yang menyala di luar memercikkan warna merah ke setiap wajah orang yang muncul. Ada sekitar lima puluh atau tujuh puluh orang di tempat itu. Tidak hanya laki-laki, tapi wanita dan juga anak-anak ada di sana. Mereka semua memandangi Wei Xiao Yue yang masih berada di atas kudanya. Sementara itu, pria C turun dari kuda dengan terhuyung-huyung. Dia pergi ke sudut untuk memuntahkan makanan yang baru saja ditelannya. Berkuda bersama Wei Xiao Yue benar-benar telah meng