The General of the Great Tang is Back

1573 Kata
Waktu yang diberikan oleh Baili Qing Shi pada Wei Xiao Yue resmi berakhir. Sudah tiga hari dan Wei Xiao Yue masih belum memikirkan keputusannya. Ouyang Yuze tidak mau lagi berpura-pura, jiwa kepahlawanannya sudah memberontak, "Apa yang dikatakan oleh Lin Bo kemarin? Kau pergi keluar dari Fu bukan hanya untuk pergi bersenang-senang kan?" Wei Xiao Yue sama sekali tidak marah ketika dia melihat reaksi Ouyang Yuze itu. Dia tahu betul bahwa kali ini dia sedikit lengah. Wei Xiao Yue berkata dengan murung, "Kavaleri Kekaisaran akan berangkat hari ini. Lin Bo telah memastikan bahwa ada lebih dari lima ribu kavaleri terbaik yang akan meninggalkan ibukota Luoyang." "Lima ribu?" Ouyang Yuze terkekeh, dia lalu mencibir, "Sepuluh ribu kavaleri pun tidak akan banyak membantu. Alih-alih pergi berperang, istilah 'mengantarkan nyawa' lebih cocok." "Lalu apa rencanamu?" Tanya Ouyang Yuze. Wei Xiao Yue berdiri, "Aku akan mengambil token itu sekarang." Ouyang Yuze membelalakkan matanya, "Kau…kau akan membongkar identitasmu? Ini sangat berbahaya! Jika Kaisar Li Wei tahu kau berkeliaran di ibukota dan diam-diam menyamar, maka kau akan dihukum. Kita akan dihukum Xiao Yue!" "Lalu apa yang harus kita lakukan?! Kita tidak tahu di mana Baili Qing Shi menyembunyikan token itu?! Aku juga tidak bisa diam seperti ini dan menyerahkan nyawa sepuluh ribu pasukan militer pada musuh! Terlebih lagi, orang seperti Li Jin-lah yang harus memimpin perang ini!" Wei Xiao Yue mendengus, "Hmmph, Kaisar benar-benar telah mengeluarkan titah lelucon!" Pintu kamar Wei Xiao Yue tiba-tiba terbuka, Baili Qing Shi telah berdiri di depan pintu dengan ekspresi wajah yang tidak bisa ditebak. Ouyang Yuze, "!!!" Wei Xiao Yue, "….." Baili Qing Shi berjalan mendekat ke arah Yifu-nya dan tiba-tiba meraih tangan Yifu-nya, sebuah token kini telah berpindah tangan. Wei Xiao Yue, "…." "Aku tidak memberikan token ini tanpa syarat." Baili Qing Shi tersenyum, "Yifu tahu kalau aku adalah putra yang licik. Kau boleh mengambil token ini, dan kau bisa melakukan apa yang seharusnya kau lakukan. Tapi kau harus kembali dengan selamat, ada penjelasan yang harus kau berikan padaku. Dan aku…." Baili Qing Shi berbalik, dia akan segera melangkah pergi dari kamar Wei Xiao Yue, "Dan aku memiliki sesuatu untuk dikatakan padamu." Sebelum pergi dan melewati ambang pintu, Baili Qing Shi berbalik lagi dan tersenyum lebar, "Jenderal Wei dan Wakil Jenderal Ouyang, kalian harus memenangkan pertempuran ini. Tang Agung membutuhkan kalian. Ini perintah!" Ouyang Yuze, "….." Wei Xiao Yue, "…." Kedua orang itu menatap punggung Baili Qing Shi yang semakin menjauh. Ouyang Yuze dan Wei Xiao Yue lalu saling menatap, ekspresi bodoh keduanya benar-benar kentara. "Apa…,apa..dia baru saja berkata bahwa dia memberikan token itu padamu?" Ouyang Yuze tergagap dan nampak tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya itu. Wei Xiao Yue mengangguk, "Itu benar." "Ini Perintah! Dia berkata seperti itu?" Ouyang Yuze tertawa lalu batuk kering, "Memang siapa dia? Ahahah, bocah itu. Selain dari pada Kaisar, tidak ada seorangpun yang berani memerintah kita!" Wei Xiao Yue, "Kau melupakan Putra Mahkota." Ouyang Yuze, "Ya, tapi dia bukan Putra Mahkota." "Berkemaslah, kita harus segera pergi mengumpulkan pasukan." Kata Wei Xiao Yue dengan terburu-buru. *_ "Apa Yifu sudah pergi?" Di sore harinya, Baili Qing Shi baru saja kembali ke Fu-nya setelah seharian berkeliaran tanpa arah dan tujuan yang jelas. Kepala pelayan Wang, "Ya tuan muda. Dia sudah pergi bersama adiknya. Dia menitipkan surat ini untukmu." Kepala pelayan Wang menyerahkan secarik kertas pada Baili Qing Shi, "Ini." Setelah menerima surat itu, Baili Qing Shi mulai membacanya. Senyuman tiba-tiba muncul di wajah Baili Qing Shi yang sedari tadi tampak tidak bersemangat. "Ada apa tuan muda?" Kepala pelayan Wang tidak bisa tidak penasaran. "Tidak ada." Baili Qing Shi segera kembali ke Bai Yue. Surat dari Wei Xiao Yue itu tidak berisi banyak kata-kata. Wei Xiao Yue sendiri adalah orang yang malas menulis. Dia bahkan selalu menyuruh Ouyang Yuze untuk menuliskan laporan perang yang biasanya akan dilaporkan pada Kaisar. Tapi kali ini, tentu saja dia tidak bisa menyuruh Wakil Jenderal Ouyang untuk menuliskan surat pribadinya. Di surat itu Wei Xiao Yue menuliskan, "Yifu-mu akan segera kembali. Pikirkan memang apa yang ingin kau sampaikan. Jika kau hanya bermain-main, maka Yifu akan menghukummu." *_ Pengumpulan pasukan militer di bawah otoritas Jenderal Wei Junior akhirnya dilakukan. Walau hanya memiliki waktu yang singkat, tapi mereka berhasil mengumpulkan pasukan, setidaknya seribu kavaleri terbaik siap pergi ke Jiangnan. Pasukan telah berkumpul, tentu saja Kaisar telah mengetahui hal ini. Maka Wei Xiao Yue, tanpa menunggu Kaisar Li Wei menyuruh anak buahnya menyeretnya ke istana Daming, dia pergi sendiri tanpa paksaan. Sudah lama sekali sejak Wei Xiao Yue memakai armor berat yang selama ini dipakainya saat dia menjadi Jenderal Militer Tang, ada sedikit rasa haru yang menyelimutinya ketika dia kembali memakai armor itu, "Aku kira aku tidak akan memakainya lagi. Yah, apa boleh buat?!" Ouyang Yuze telah mendapatkan kembali kehormatannya sebagai Wakil Jenderal sekaligus tuan muda Ouyang yang tampan dan mempesona. Dia dengan angkuh berkata, "Alih-alih memikirkan ucapan dan penjelasan apa yang akan kau berikan pada Yang Mulia Kaisar, kau malah mengeluhkan armor itu. Berharaplah agar Yang Mulia tidak akan mencincang kita nanti." Hanya keangkuhan tapi tidak ada ketakutan pada diri Wei Xiao Yue. Dia sudah berada di Medan merang, dengan sepuluh ribu musuh lebih yang menaruh dendam padanya, untuk satu orang Kaisar, itu tentu saja tidak ada masalah untuknya. Wei Xiao Yue sama sekali tidak melanggar hukum, dia menanggalkan armor-nya dan melepaskan dirinya dari jabatan Jenderal tiga tahun yang lalu, dan dia sudah meminta hal itu pada Kaisar Li Wei. Selain itu, Wei Xiao Yue adalah orang yang berjasa dalam perang melawan penjajah di Jiangnan. Dan fakta terakhir yang tidak bisa dipungkiri adalah, dia tidak membenci Kaisar atau merencanakan hal-hal buruk pada Kaisar negeri Tang, lalu untuk apa dia takut berhadapan dengan Kaisar Li Wei? "Kaisar tidak akan melakukan apa-apa padaku. Kau jangan khawatir. Selama tiga tahun bersembunyi darinya, dia bahkan tidak bisa menemukanku." Wei Xiao Yue menopang dagunya dan dengan malas berkata, "Atau mungkin dia menemukanku tapi terlalu malas untuk mencari masalah, jadi dia hanya memata-matai aku saja." Wei Xiao Yue segera merapikan pakaiannya, meletakkan pedanganya, dan berkata, "Ayo kita pergi menemui Yang Mulia Kaisar. Dia pasti merindukanku." Ouyang Yuze, "Yah, kau memang tidak terkalahkan. Tapi aku? Setelah ini aku masih harus menemui ayahku. Aiya, tidak bisakah kita langsung berangkat ke Jiangnan?! Xiao Yue!" Wei Xiao Yue tertawa puas, dia mulai mengolok-olok Wakilnya, "Pergilah meminta restu ayahmu. Paman Ouyang pasti merindukanmu." *_ Di dalam istana Long Gong, Kaisar Li Wei tampak sedang berdiri di samping jendela. Dia tampak menikmati area taman di samping istananya yang baru saja dibangun. Suara gemericik dari air mancur mini terdengar menyatu saat bertabrakan dengan kerikil putih yang ada di dasar kolam. (Istana Long Gong adalah nama kediaman Kaisar. Istana Daming adalah nama istana Kekaisaran atau istana secara keseluruhan) "Yang Mulia Kaisar, Jenderal Wei Xiao Yue dan Wakil Jenderal Ouyang Yuze ada di sini." Kasim Xu berkata, "Apakah Yang Mulia akan menemui mereka?" Menghilang atau lebih tepatnya menghilang dari pandangan Kaisar bisa dikatakan sebagai suatu bentuk kejahatan. Dan hukuman cambuk sudah merupakan hukuman teringan, atau jika Kaisar itu adalah Kaisar yang sangat baik, dia mungkin hanya akan membiarkan subjeknya itu berlutut di depan istana sampai beberapa jam. Tapi Wei Xiao Yue tentu saja berbeda. Dia tidak mendapatkan kedua hukuman itu. "Biarkan Jenderal Wei Juni-o-r dan Wakil Jenderal Ouyang masuk." Kaisar Li Wei segera duduk di singgasana naga. "Yang Mulia, subjekmu memberi hormat pada Yang Mulia Kaisar." Wei Xiao Yue segera bersujud, "Hukumlah subjekmu yang tidak kompeten ini." Ouyang Yuze segera mengikuti gerakan tubuh Wei Xiao Yue, dia bersujud tepat di belakang Wei Xiao Yue. "Jenderal, apa yang kau lakukan? Kau tidak melakukan kesalahan yang harus membuatmu bersujud padaku." Kaisar Li Wei masih mempertahankan kharismanya, "Kalian berdua tidak melakukan hal yang salah, jadi bangun dan bicaralah padaku." "Yang Mulia terlalu baik." Jenderal dengan kamampuan berbicara dan menjilat, Wei Xiao Yue, mulai bersandiwara, "Subjekmu ini bersalah karena membiarkan penjajah Dong Yang kembali ke Jiangnan. Dan untuk menebusnya, mohon Yang Mulia memberikan izin pada pasukanku untuk pergi ke Jiangnan dan membantu tentara militer istana dan juga Putra Mahkota." Kaisar Li Wei menyeringai, ada pemikiran lain yang seharusnya sudah disadari oleh Jenderal Wei Xiao Yue. Ya, itu adalah Putra Mahkota. Membiarkan pewaris tahta itu pergi ke Medan perang dengan maksud menarik simpatik rakyat memang adalah tujuan Kaisar Li Wei. Tapi dibalik hal itu, ada tujuan lain yang ingin dicapai oleh Kaisar Li Wei. Memancing pahlawan yang sesungguhnya untuk keluar dari persembunyiannya! Kerenggangan hubungan antara Putra Mahkota Li Jin dengan Jenderal Wei Junior memang bukan lagi rahasia. Hal ini bermula saat Jenderal Wei Xiao Yue secara terang-terangan menolak menjadi guru bela diri Li Jin. Bukan karena Li Jin tidak pandai dalam ilmu beladiri dan kung Fu, tapi karena perangainya lah, Wei Xiao Yue merasa tidak bisa menjadi guru bela diri Putra Mahkota. Dan kali ini, mengirim Li Jin pergi untuk memimpin pasukan, sama halnya dengan membiarkan serigala menggembala domba. Jika serigala itu gagal mengendalikan nafsu makannya, maka daging domba-domba yang dijaganya itu akan menjadi pemuas nafsu makannya. Logikanya tentu saja sama. Jika Putra Mahkota Li Jin gagal memimpin pasukan ini, maka tidak hanya nyawa rakyat Jiangnan dan nyawa pewaris tahta yang akan melayang, tapi juga nyawa ribuan kaveleri Kekaisaran. Menilik dari hal ini, bisa dikatakan bahwa Kaisar Li Wei adalah orang yang benar-benar berani dan tidak masuk akal! Dia membiarkan pewaris tahta pergi ke Medan berbahaya dan mempertahankan nyawa rakyatnya hanya untuk memanggil seorang Jenderal! Apakah pemberontakan sebegitu menakutkannya bagi seorang Kaisar?!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN