Wen Xiaobo mendekati sosok itu. Dia melihat Baili Qing Shi tertidur di lantai. Hidung mancung pemuda itu memerah, ada benjolan di jidatnya, bisa dipastikan dia baru saja terkena pintu.
Wen Xiaobo, "…."
"Apa dia pingsan?" Tanya Wen Wuyong.
"Tuan muda, tuan muda." Kepala pelayan Wang dan beberapa pelayan tua tiba-tiba datang.
Wen Xiaobo menjadi lebih kebingungan. Sementara Ouyang Yuze alias Wen Wuyong mulai memasuki perannya dan bersikap seperti manusia bodoh.
"Aiya…, Maafkan aku Lao Wen. Tuan muda selalu seperti ini jika dia bermimpi buruk." Pelayan Wang menyuruh pelayan menutupi tubuh Baili Qing Shi dengan selimut.
"Apa maksudnya?" Wen Xiaobo masih menaruh curiga, dia takut jika Baili Qing Shi mendengar percakapannya dengan Wen Wuyong.
"Ini adalah salah satu tanda bahwa penyakit tuan muda akan kambuh." Kata Kepala pelayan Wang.
Wen Xiaobo, "Penyakit?"
Kepala pelayan Wang menatap Baili Qing Shi yang telah dipapah untuk kemudian dibawa ke kamarnya, "Tuan muda kami memiliki racun di tubuhnya. Dia nyaris meninggal saat masih bayi karena racun. Tapi itu sudah teratasi. Hanya saja, sakit dan efek dari racun itu akan kambuh setiap tahun. Tapi ini adalah kali kedua penyakit tuan muda kambuh."
Pelayan Wang membungkuk dan segera meninggalkan Wen Xiaobo yang masih menatap punggung Kepala pelayan Wang dengan tatapan linglung.
"Apa kau yakin akan hal ini?" Tanya Ouyang Yuze.
Wen Xiaobo masuk ke dalam kamarnya, menutup sebagian besar pintu kamarnya dan membuat Ouyang Yuze mengintip dari balik pintu itu. Suara Wen Xiaobo terdengar dari dalam, "Kembalilah ke ruanganmu, jangan membuat masalah lagi."
Ouyang Yuze, "….."
Baili Qing Shi yang telah dipapah ke kamarnya tidak lupa untuk berterimakasih pada kepala pelayan Wang yang telah menyematkannya.
Ya, Baili Qing Shi memang pingsan, tapi dia masih bisa mendengar apa yang seharusnya tidak dia dengar. Hanya saja, ketika dia mendengar ucapan Yifu-nya itu, dia tiba-tiba merasakan sakit kepala yang hebat, dan membuat langkahnya goyah sehingga dia ketahuan.
•°•
Di malam yang semakin larut, di tengah kegelapan ruangan yang hanya bisa ditembus oleh cahaya bulan, Baili Qing Shi yang tidak bisa tidur hanya bisa membolak-balikkan badannya di atas tempat tidur.
"Militer istana?" Baili Qing Shi tiba-tiba bangun, tapi di tidak berpindah dari tempat tidurnya, "Yifu, sebenarnya siapa kau? Apa kau adalah dia yang aku cari?"
Di pagi hari berikutnya, Wen Xiaobo yang sudah bangun tampak meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa menegang. Untuk beberapa alasan, Wen Xiaobo merasakan tulang-tulangnya tidak sakit saat dia terbangun di pagi hari.
"Apa mungkin karena kasur yang empuk?" Wen Xiaobo menguap, wajahnya dipenuhi oleh rasa malas, "Sudah berapa lama aku tidur di tempat tidur kayu. Benar-benar menyakitkan."
"Sarapan! Aku harus membuat sarapan!" Ini adalah suatu rutinitas yang biasanya dilakukan oleh Wen Xiaobo. Dia harus memberi makan Ouyang Yuze yang tidak bisa memasak.
Terlebih lagi, Fu itu milik Baili Qing Shi, jadi dia tidak bisa terus merepotkan para pelayan tua di rumah tuan muda Baili.
"Lao Wen, apa yang anda lakukan disini?" Kepala pelayan Wang muncul secara tiba-tiba.
"Ah?" Wen Xiaobo berbalik untuk melihat kepala pelayan Wang yang membawa baskom dengan kedua tangannya.
"Aku akan memasak sarapan." Wen Xiaobo mengalihkan pandangannya pada baskom perak yang ada di tangan kepala pelayan Wang, "Kepala pelayan Wang, untuk apa kau membawa air dan baskom? Apa ada yang sakit?"
"Lao Wen, anda tidak perlu memasak. Ada para pelayan. Mereka akan memasak dan mengatur semua pekerjaan rumah tangga." Jawab kepala pelayan Wang, "Ah itu.., tuan muda sakit. Seperti apa yang aku katakan semalam, dia mulai berjalan tidur dan mengigau, dan keesokan harinya, dia pasti akan demam."
Sepertinya hanya demam biasa, tidak perlu terlalu khawatir. Begitulah Wen Xiaobo berpikir. Lagi pula, manusia mana di dunia ini yang belum pernah demam?
"Kepala pelayan Wang, tuan muda, dia…" Salah satu pelayan Fu tiba-tiba berteriak.
Kepala pelayan Wang, "Lao Wen, aku akan kesana. Permisi."
Wen Xiaobo menatap kepala pelayan Wang dengan linglung. Dia berbicara sendiri, "Bocah itu tampak sangat sehat dan baik-baik saja semalam. Tapi kenapa bisa demam hari ini? Lalu…" Wen Xiaobo melangkah sekali, "…bukankah itu penyakit biasa. Kenapa mereka terlihat sangat berlebihan?!"
Ouyang Yuze yang kini telah berubah menjadi Wen Wuyong tiba-tiba melintas di depan Wen Xiaobo. Tapi nampaknya, orang aneh itu hanya menganggap Wen Xiaobo sebagai tiang Fu. Dia melewati Wen Xiaobo tanpa mengatakan apapun.
Wen Xiaobo, "…."
"Pria ini! Dia rupanya tidak mau hidup lagi!" Wen Xiaobo mengutuk di belakang sebelum akhirnya menarik baju Wen Wuyong dan menyebabkan pria itu hampir jatuh.
"Ah? Kau di sini juga?" Wen Wuyong melepaskan dirinya dari cengkeraman Wen Xiaobo dan bertanya, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau hanya berdiri seperti patung Buddha? Putramu sakit!"
Bahkan Wen Wuyong yang tidak berguna pun tampak panik. Sebenarnya apa yang terjadi?
"Kau adalah Yifu tidak berperasaan." Wen Wuyong mencela Wen Xiaobo, "Apa kau hanya tahu keindahan saja?"
(Keindahan disini mengacu pada perempuan)
"Bukankah itu hanya demam biasa? Kenapa kau dan juga semua orang menjadi berlebihan?!" Wen Xiaobo melipat tangannya di atas dadanya, "Hmmmph, kau bahkan tidak seperti ini saat aku sakit!"
Ouyang Yuze mengerutkan dahinya, dia benar-benar takjub dengan kemampuan Wen Xiaobo untuk bisa memenangkan pembicaraan.
"Baili Qing Shi, dia bukan demam biasa. Apa kemampuan seorang Jen…" Wen Wuyong memberikan beberapa tamparan pada bibirnya, dia segera memperbaiki ucapannya, "…apa tadi malam kau tidak mendengar?"
Wen Xiaobo menjadi lebih bingung,"Mendengar apa?"
"Ruanganmu ini berada di halaman yang paling dekat dengan halaman Baili Qing Shi, tapi kau tidak mendengar apa-apa? Tcih." Wen Wuyong mencibir, dia kemudian berkata,"Semalam, sewaktu aku hendak pergi ke dapur untuk mengambil beberapa makanan…"
Wen Xiaobo berpikir, "Dia adalah tuan muda pengemis."
"…aku melewati kamar Baili Qing Shi. Aku mendengar suara rintihan. Aku pikir, putra angkatmu itu sedang bersenang-senang bersama wanita. Tapi ternyata, dia tidak melakukannya." Wen Wuyong berbisik, "Aku melihat kepala pelayan Wang dan seseorang datang ke kamar Baili Qing Shi. Kepala pelayan Wang tampak sangat khawatir."
"Siapa yang datang?" Tanya Wen Xiaobo.
"Aku rasa itu tabib. Aku melihat tabib itu melakukan akupuntur pada Baili Qing Shi. Seluruh d**a, perut, termasuk lengan dan pelipis Baili Qing Shi dipenuhi oleh jarum akupuntur."
Mustahil itu adalah demam biasa. Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada Baili Qing Shi yang sehat itu?
Lalu, kenapa semua orang yang tinggal di Baili Fu tampak tenang. Ya, setidaknya semalam tidak ada keributan lain setelah Baili Qing Shi tidur sambil berjalan. Tapi kenapa saat ini situasi menjadi begitu tidak masuk akal?
Wen Xiaobo dan Wen Wuyong akhirnya pergi ke ruangan Baili Qing Shi. Begitu mereka sampai di halaman Bai Yue, Wen Xiaobo dan Wen Wuyong melihat beberapa pelayan keluar dari dalam Bai Yue.
"Kepala pelayan Wang, apa kami boleh masuk?" Wen Xiaobo yang sudah berdiri di depan pintu bertanya tanpa ada keraguan.
"Silahkan." Kepala pelayan Wang membukakan pintu untuk Wen Xiaobo dan Wen Wuyong.
Bahkan ketika keduanya baru saja menginjakkan kaki di atas ambang pintu, bau obat yang kuat sudah menyeruak menusuk hidung.
Berjalan lebih jauh lagi, maka pemandangan yang tidak akan pernah bisa terbayang di kepala Wen Xiaobo muncul. Ya, itu adalah Baili Qing Shi yang tertidur di atas tempat tidurnya.
Pemuda itu tidak mengenakan pakaian bagian atasnya. Nampak sangat jelas sekali, ada banyak bekas jarum akupuntur di tubuh putih Baili Qing Shi.
Otot-otot tubuh Baili Qing Shi yang indah bahkan terlihat membengkak. Wajar, pastilah tabib kesulitan menentukan titik-titik akupuntur mengingat terlalu banyak jarum yang harus ditusukkan ke tubuh Baili Qing Shi.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Setelah menatap Baili Qing Shi yang pingsan selama beberapa menit, Wen Xiaobo pun bertanya, "Dia sangat sehat dan baik-baik saja kemarin. Dia seolah bisa merobohkan Fu ini, lalu apa yang terjadi padanya? Dia sakit apa?"
Kepala pelayan Wang tidak menjawab. Ekspresinya begitu rumit. Menyadari hal ini, Wen Xiaobo langsung mengerti, "Kepala pelayan Wang tidak perlu terbebani, aku tidak akan memaksamu untuk menjawab pertanyaan dariku."
"Maafkan aku Lao Wen." Kata Kepala pelayan Wang, dia melanjutkan, "Anda bisa bertanya pada tuan muda Baili jika dia sudah sadar. Dia pasti akan memberitahumu."
Sebuah ide muncul dibenak Wen Xiaobo. Dia tersenyum licik saat ide ini tiba-tiba terpikirkan olehnya.
Ya, penderitaan dan rasa sakit seseorang tidak selamanya akan membuat situasi menjadi tak terkendali. Selain itu, akan selalu ada berkah di setiap musibah. Ya, belajarlah untuk menanamkan hal ini di hati kalian.
"Kenapa kau tersenyum terus? Apa kau sudah gila?" Kakak beradik Wen itu telah keluar dari Bai Yue.
"Hahaha, tidak. Aku hanya memikirkan sesuatu." Wen Xiaobo melipat tangannya ke belakang punggungnya, dia tersenyum, "Kemana Xiao Kong kita? Apa dia sudah sarapan?"
Wen Wuyong diam dan terpaku, tampak tidak percaya dengan keadaan yang terjadi. Siapa yang mengaku telah memiliki anak? Siapa yang menjadi Yifu? Kenapa pria tidak tahu malu itu malah tersenyum lebar saat putra angkatnya sakit?
Ouyang Yuze mendengus, "Kau akan dicap sebagai ayah angkat durhaka yang tidak memedulikan putranya."
*_
Di tengah malam, saat para penghuni Fu telah terlelap. Manusia licik, Wen Xiaobo, masih belum tidur. Dia sengaja bermalas-malasan dan tidur sepanjang hari karena telah menantikan malam.
Setelah memastikan tidak ada satu orangpun yang terbangun, Wen Xiaobo secara diam-diam keluar dari ruangannya.
Yifu gadungan dan tidak tahu malu itu dengan sembunyi-sembunyi berjalan ke sebuah tempat. Apalagi yang akan dia lakukan kalau bukan mendapatkan kembali token militer miliknya?
"Aku tidak akan tinggal di tempat ini dan hidup menjadi seorang Yifu." Wen Xiaobo bergumam.
"Wei Xiao Yue, apa yang kau lakukan?"
Wen Xiaobo, "...."