Keputusan untuk hijrah ke Jakarta membuatku kembali mengecap manisnya hidup. Sejauh ini tak ada lagi kesedihan yang menyapa. Semua dibentengi oleh kehadiran orang-orang yang aku cintai. Kehadiran mereka mampu membuat hari-hariku penuh warna. Sejak acara camping waktu itu, keakraban dua keluarga kian dekat. Kami secara rutin melakukan double date setiap akhir pekan. Menikmati berbagai wisata baru, berburu kuliner, hingga ikut bergabung dengan salah satu komunitas untuk melakukan kegiatan bakti sosial. Bahkan untuk mengurangi kejenuhanku di rumah. Fatir memberikan sebuah posisi untukku bekerja di kantor. Aku kembali pada posisi lamaku sebagai sekretarisnya. Fatir memberi segala kemudahan, bisa dibilang aku bekerja sambil bersantai. Sederhananya tugasku hanya menemani dan selalu berada di