Maureen pikir Anjani adalah salah satu dari banyak orang yang tidak menyukainya dekat dengan Anjas, pertemuan diawali dengan insiden di kelab malam dimana Anjani dangdut Maureen terlibat cekcok. Tidak hanya itu saja, keduanya sempat adu fisik, saling melukai satu sama lain. Hubungan perlahan mencair, meski sikap Anjani tidak benar-benar baik tapi Maureen sudah merasakan perubahan pada sikap dan perilaku Anjani. Malam ini,, saat kedua kakinya menginjak kediaman keluarga Anjas, kehadirannya jelas tidak diharapkan oleh sang ibu. Tidak perlu menjelaskan dengan kata-kata, dengan hanya tatapan saja sudah sangat membuktikan bahwa kedua orang tua Anjas tidak menginginkan kehadiran Maureen. “Harusnya aku nggak ke sini, aku masih punya rumah untuk pulang.” Maureen mengikuti Anjani, duduk di tepia

