Bab 48

1126 Kata

“Aku rasa kamu sudah tahu semuanya,” “Jangan terburu-buru, makan dulu.” balas Siska dengan raut tenang. Wanita itu menyiapkan makanan untuk Anjas, menaruh beberapa lauk di atas piring milik lelaki itu. Sikapnya masih terlihat tenang, beberapa kali menoleh dan tersenyum seolah tidak terjadi apapun diantara mereka berdua. Padahal beberapa hari lalu, Anjas sempat meninggalkan Siska begitu saja tanpa adanya penjelasan, usai mengetahui Maureen menghilang dari kediaman keluarganya. “Udah lama nggak makan bareng, akhir-akhir ini kita terlalu sibuk.” lanjutnya, sambil menikmati makanan dengan perlahan. Anjas tidak berani memulai pembicaraan saat melihat lawan bicaranya memilih untuk menikmati makanannya. Ia pun menuruti keinginan Siska, dengan ikut menikmati makanan terlebih dahulu. “Banya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN