“Mulai dari nol, Kakak!”
Anjani tersenyum, mengepalkan kedua tangannya ke udara untuk memberikan semangat pada sang Kakak, Anjas, yang hari ini akan mulai bekerja.
Bekerja di salah satu perusahaan besar yang memberikan kesempatan pada Anjas untuk membuktikan bahwa semua tuduhan kejahatan yang tersemat padanya adalah sebuah kebohongan dan fitnah saja. Diberikan kesempatan oleh seorang rekan kerja yang dulu menjalin kerja sama dengannya, dan tahu persis bagaimanapun kinerja Anjas selama ini. Kesempatan yang tidak mungkin Anjas sia-siakan.
“Mundur satu langkah untuk melompat lebih tinggi.” balasnya dengan senyum.
Maureen tengah menyiapkan bekal untuk Anjai dan suaminya, Anjas. Kapak mereka menikah?
Tentu saja beberapa hari setelah Anjas bebas dari penjara. Buka pernikahan mewah apalagi
