"Baiklah, aku akan mengantar kalian," ucap Devan menyahut dengan cepat. Lelaki itu terlihat sigap dengan kabar buruk yang didengarnya. "Apa itu tidak akan merepotkan Anda?" tanya Adit memastikan. "Tidak apa, saya melakukan semuanya demi Elaine," jawab Devan. Senyum tipis tampak terpancar dari bibir tua Adit. Lelaki tua itu menatap Devan dengan kagum. Bisa dia lihat, jika klien bisnisnya itu benar-benar terlihat tulus pada Elaine. Akhirnya, mereka bertiga mulai keluar dari ruang rawat tersebut. Suasana sedikit tegang dan tak ada yang berbicara sama sekali. Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Devan meremas lembut tangan Elaine, memberikan ketenangan agar wanita itu tak terlalu cemas dengan keadaan ibunya. Lelaki itu tersenyum tipis saat Elaine menatapnya. "Kemarikan, bia