"Apa maksud kamu?" pekik Devan. Dirinya benar-benar kalut saat ini. Heran, penasaran, dan panik menjadi satu berkelebat dalam pikirannya. "Kita akhirnya saja ini," ucap Elaine lirih. "Tidak!" tolak Devan dengan tegas. "Kita baru saja sepakat untuk memulai. Apa-apaan ini?" geram Devan. "Bukankah semuanya sudah jelas? Kamu sudah mempunyai calon istri. Selama ini kamu mendekatiku pasti juga hanya main-main," tuduh Elaine. Jantung Devan berdegup kencang. Dari mana Elaine tahu tentang calon istri? Apakah wanita itu mendengar pembicaraannya dengan ibunya tadi? "Elaine, kamu salah paham." Devan kembali mendekati Elaine, tangannya mencoba menggapai wanita itu. Tapi lagi-lagi Elaine malah melangkah mundur. Wanita itu menatap Devan nyalang setelah menghapus air matanya dengan kasar. "K