"Siapa kamu? Apa kamu tidak punya sopan santun?" pekik Rania kesal menatap Elaine tak suka. Mendengar suara keras dari ibunya, membuat Devan dengan segera menghampiri wanita paruh baya itu. Dia terlihat memejamkan mata sesaat, merutuki kedatangan Elaine yang tidak tepat dalam situasi seperti ini. "Ma--af, saya … saya hanya ingin mengambil berkas dari Pak Devan," ucap Elaine akhirnya bisa menjawab, meskipun terdengar sedikit gugup. Wanita itu melihat Devan dan mengedipkan mata dua kali, berharap Devan mengerti tentang skenario dadakan yang telah dia buat. "Ya, sebentar, aku akan mencarikannya." Untung saja Devan cepat tanggap. Lelaki itu memutari meja, mengambil asal-asalan berkas yang bertumpuk di atas mejanya. Lalu mendekati Elaine dan menyerahkannya. Rania masih melihat tak suka