"Elaine." Panggilan itu membuat Elaine segera menoleh. Dia tersenyum mendapati Rival baru saja masuk dari pintu perusahaan. "Hai," sapa Elaine. "Apa semua baik-baik saja? Kenapa kamu sampai empat hari di Surabaya? Apa ada masalah?" tanya Rival sedikit cemas. "Em…" Elaine merasa kikuk saat akan menjawab. Mau bagaimanapun, dia tak mungkin mengatakan sesungguhnya jika dirinya menjadi sandera oleh Devan. Dengan berbohong, Elaine berkata, "Di sana sedikit agak rumit, ada pekerjaan tambahan yang diberikan oleh ketua tim kantor cabang." Rival terlihat mempercayai hal itu, dia tak bertanya lebih lanjut yang membuat Elaine bisa bernapas lega. Saat Elaine hampir saja masuk ke dalam lift, tangannya tiba-tiba ditarik oleh Rival. "Ini masih terlalu pagi untuk masuk, bagaimana jika kita