"Mama." Teriakan Akram menyambut Elaine begitu dirinya baru turun dari mobil. Hari sudah mulai malam, tapi ternyata Akram belum tidur juga. Dengan langkah lebarnya, Elaine menghampiri Akram. Dia segera berjongkok untuk bisa menyambut pelukan bocah lelaki kecil tersebut. "Oh, Sayang … Mama benar-benar merindukanmu," gumam Elaine sambil memejamkan mata. Menghirup wangi tubuh Akram yang baginya terasa khas di penciumannya. "Hai, Akram." Akram yang baru saja memeluk ibunya terkejut mendapati Devan ada di depannya. Bocah itu melepaskan pelukan ibunya, lalu berlari ke arah Devan. Akram juga memeluk Devan, seolah merasakan rindu pada lelaki yang menjadi bos dari ibunya tersebut. Devan terkekeh pelan saat menyambut pelukan tersebut. Dia bahkan sampai menggendong Akram dan membawanya be