Elaine baru saja membuka matanya ketika tiba-tiba dia mendengar suara seseorang. Hal ini membuatnya langsung terduduk dan dia terkejut, mendapati Devan tengah duduk di sofa di kamarnya. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Elaine. Devan terkekeh pelan, dia menyeruput gelas kecil yang berisikan teh yang sudah mulai dingin tersebut. "Maaf, aku hanya merasa senang memandang kamu yang tertidur. Kamu cantik," puji Devan. Hal ini membuat Elaine memutar bola matanya malas. Sejak kapan lelaki itu pintar bersilat lidah seperti itu? Dia menyingkirkan selimut lalu turun dari ranjang dan mendekati Devan. "Apa aku tidak mempunyai ruang privasi? Kenapa kamu suka sekali menerobos masuk ruanganku?" keluh Elaine dengan tangan bersedekap d**a. "Ruanganmu?" beo Devan, sebelah alisnya terangkat me