"Kemarilah," perintah Devan melihat Elaine kembali terdiam.
Elaine tak menolak kali ini, wanita itu menyandarkan kepalanya pada bahu Devan. Setelah menangis tadi, kepalanya menjadi sedikit pusing. Elaine memutuskan untuk memejamkan mata saat ini.
Mobil mulai melaju di hari yang mulai malam, membelah jalanan kota Surabaya yang selalu padat. Untung saja Imam mengendarainya dengan gesit, dia berhasil menyalip beberapa kendaraan untuk bisa segera sampai di tempat tujuan.
"Elaine," panggil Devan lirih, dia mencoba membangunkan Elaine dengan lembut.
Ternyata Elaine sempat tertidur. Wanita itu tergagap ketika Devan mengajaknya untuk turun. Mau tak mau, Elaine segera mengumpulkan kesadarannya sebelum dia meraih tangan Devan untuk keluar mobil.
"Di mana ini?" tanya Elaine menatap sekitarn
