Jam berdentang, hari mulai berlalu. Genap satu minggu Akram dirawat di rumah sakit. Kesehatan bocah itu semakin membaik, luka-luka di tubuhnya juga mulai pulih. Hasil pemeriksaan dokter mengatakan Akram tak mengalami gangguan mental sedikitpun. Bocah itu kini mulai bisa berinteraksi dengan keluarganya, meskipun saat ada orang baru dia hanya diam seribu bahasa. "Sayang." Teriakan Devan dari dalam kamar mandi itu membuat Elaine yang sedang menyuapi Akram segera menoleh. Dahinya berkerut merasa heran kenapa suaminya memanggil dirinya. "Ya, Dev, ada apa?" tanya Elaine balik sambil mendekat ke arah kamar mandi. "Aku lupa membawa celana, tolong ambilkan di tas," teriak Devan lagi. Elaine yang mendengar itu berdecak sambil menggelengkan kepala. Bisa-bisanya Devan melupakan barang yang a