"Buka pintunya, El. Ayo makan, aku sudah lapar!" ucap Devan sambil menggedor-menggedor pintu tersebut. Sedangkan di dalam, Elaine menyandarkan tubuhnya di balik pintu. Wanita itu menarik napasnya dalam, mencoba mengatur detak jantungnya yang berdegup kencang sejak tadi. "Anda makan dulu saja, Pak. Saya belum lapar. Bukankah sudah saya bilang jika saya tidak enak badan? Saya ingin beristirahat," ungkap Elaine menggigit bibirnya kecil. Wanita itu merasa tak sanggup untuk bertatap muka dengan Devan saat ini. Dahi Elaine berkerut tak mendapati jawaban dari Devan. Dia menempelkan daun telinganya pada pintu, berusaha mendengar suara dari seberang. Tapi sampai beberapa saat, hanya keheningan yang menyapanya "Apa dia sudah pergi?" gumam Elaine lirih. Tak ingin memikirkannya, Elaine seger