Elaine sedang berada di balkon ketika sebuah bel apartemen berbunyi nyaring. Dirinya yang sedang menikmati teh di sore hari itu mau tak mau harus beranjak membuka pintu. Dia sedikit heran, siapa yang datang kali ini? Karena jika itu Devan, pasti lelaki itu sudah masuk tanpa membunyikan bel. "Selamat sore, Nona." Begitu pintu terbuka, terlihat seorang lelaki berpakaian rapi menyapa Elaine. Jika dilihat dari penampilannya, Elaine yakin jika orang di depannya mungkin saja manager hotel. Karena lantai paling atas ini tidak bisa diakses sembarangan. "Ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya Elaine berbasa-basi. Lelaki yang memakai name tag bertuliskan Arya di jasnya itu menggeleng sambil tersenyum. "Tidak, hanya saja saya mendapat titipan dari Tuan Devan." Lelaki itu mengulurkan paper b