Jadi ibu beranak dua ternyata banyak menguras tenaga, emosi dan airmata. Aku yang dulu sangat benci dengan kata pernikahan perlahan-lahan mulai belajar mencintai kewajibanku sebagai istri dan seorang ibu, termasuk sadar kalau sekarang aku bukan Gema yang bebas melakukan apa saja semauku. Aku kini punya suami dan dua anak yang harus aku perhatikan, awalnya terasa susah tapi akhirnya aku sampai di satu titik yaitu hal apa pun akan terasa ringan kalau dilakukan dengan cinta. Mengasuh dua anak tidaklah gampang, bulan-bulan awal kelahiran Jaka dan Jenab aku bisa dibilang kacau. Aku mengalami baby blues parah, setiap hari aku menangis saat dua bayi itu sulit aku kendalikan. Mereka seperti sedang mengujiku apakah aku sanggup menjadi ibu yang baik dan terkadang berdampak pada hubunganku dengan Ra