Gema Pov "Beb, di mana? Aku pulang nih bawa martabak kesukaan kamu," suara Rakha dari luar membuatku buru-buru meletakkan ponsel Rakha kembali ke tempatnya lalu aku duduk di kursi dengan kepala penuh dengan pertanyaan, apakah aku terlalu bodoh sampai tidak sadar kalau selama ini Rakha itu laki-laki normal atau sebenarnya aku tahu sedari awal tapi membiarkan agar kami bisa dekat tanpa perlu merasa canggung. Pikiranku mencoba mencerna semua rencana Rakha dari awal sampai akhir dan akhirnya jawaban itu aku dapatkan, Rakha terlalu mencintaiku sampai rela melakukan kebohongan seperti itu. "Oh kamu di kamar," dia meletakkan tas berisi pakaian kotor ke dalam tempat pakaian kotor. Dia mendekatiku lalu menciumku serta menyentuh perutku, ada getaran listrik saat tangannya mengelus lembut perutku