POV Redi "Ya, lah, Dek. Ya, lah, tak kuambil. Kau ni, jangan panggil aku Om lagi, lah." kataku saat dia berkacak pinggang sambil cemberut. Bisa ambil besok saja. Aku usap kepalanya sambil nyengir lalu kemudikan perahu, sesekali noleh ke belakang sambil ingat-ingat di situ buangnya. "Jangan berpikir untuk mengambilnya, Om!" Aku tersentak kaget, langsung natap Putri. "Tak, lah. Mana mungkin aku ambil di sungai. Sulit, lah, pasti." "Aku tau Om bisa renang, bisa nyelam-nyelam di dalam kayak ikan." Aku mesem. Tahu saja, dia. "Ha ha. Kau bandingkan aku sama ikan, macam mana kau ni. Tak bisalah aku ambil di sungai. Tak bisa lihat mataku ni di air." Tangan kiriku usap mata, lalu pendelikkan padanya. Dia mencebik. "Trus, ngapain noleh-noleh ke belakang?" Putri tatap aku penuh selidik. Macam c