POV Putri Keesokan harinya, dengan diantar Om Redi aku akhirnya ke rumah Pak Suparlan. Lelaki bertubuh gempal itu tengah duduk di teras, tangannya melambai sambil tersenyum lebar saat motor yang dikendarai suamiku ini memasuki halaman rumahnya. "Kukira tidak jadi datang, Put," katanya ditutup dengan senyuman. Ia selalu ramah pada siapa pun. "Jadi dong, Pak." Aku menyalaminya, menggeser kursi lalu duduk di hadapannya. Om Redi mengamatinya cukup lama dan akhirnya duduk di sampingku. Tangannya terulur dan memperkenalkan dirinya pada Pak Suparlan. Pak Suparlan sebentar-sebentar mengangguk, menyimak dengan wajah antusias bercampur penasaran saat Om Redi menjelaskan kedatangan kami kesini. Om Redi mengambil HP-nya lalu memperlihatkan wajah bibi pada lawan bicaranya. "Kau lihat ini baik-bai