POV Putri "Iya, Pak, udah datang semuanya, sebaiknya segera nikahkan saja bi--" Belum selesai aku bicara, bibi tiba-tiba pingsan. Aku memperhatikan tubuhnya yang lunglai segera ditangkap oleh Om Redi. Suamiku membaringkannya di ambal merah motif batik lalu menepuk-nepuk pipi bibi. "Na, bangunlah kau. Tak bolehlah kau tidur begini, macam manalah kawinnya kalau begini tu?" Om Redi terus menepuk-nepuk pipi bibi. Aku duduk di samping bibi, memperhatikan matanya yang terpejam rapat. Bibi beneran pingsan atau hanya pura-pura, ya? "Bi, bangun. Ini kan hari pernikahan kamu, Bi." *** POV Nana Hari pernikahan aku? Anak ituuuu. Ingin rasanya kudorong ia yang terus mengoceh tak berkesudahan. Mas Redi juga, bisa-bisanya Carikan aku lelaki lain. Mana mau aku nikah sama lelaki pilihannya? Gendut,