POV Putri "Kakak, ayo cepat, kita jenguk mama." "Nantilah sabar, kakak ni sedang nyuci." Aku mendorong pintu kamar mandi, suamiku sedang berjongkok menyikat jins. Padahal ada mesin cuci, tapi ia kurang puas kalau tidak disikat. Kecuali baju tidak papa dicuci pakai mesin cuci karena tak terlalu kotor. "Biar aku aja. Ngapain sih kakak pakai nyuci segala? Ada mesin cuci juga buat apa? He-raan. Dari tadi ditungguin malah nyuci." "Kakak ni bantu adek, lah. Tak tegalah kakak perut sudah besar begitu nyuci," sahutnya tanpa berhenti menyikat. "Kan aku nyucinya pakai mesin cuci, jadi gak capek, lah. Yuk, ah, cepet, adek aku udah lahir." Tangan Om Redi berhenti menyikat, menatap aku tak percaya. "Masa sudah keluar? Kata Cinta perkiraan dua hari lagi." "Udah waktunya keluar ya keluar. Yuuk,