POV Redi "Kenapalah adek senyum-senyum terus dari tadi? Terheran-heran kakak niii," kataku jengkel lihat Putri dari spions sejak tadi senyum-senyum tak jelas. Dia berpegang erat pada perutku dan lagi-lagi senyum kecil saat berpandangan denganku lewat spions, seperti ejek aku dia tuu. Daripada terus digojloki Zain dan Cinta karena bisa-bisanya bawa barang haram, maka aku milih pulang saja. Di rumah sendiri bisa sayang-sayangan sama si Putri tanpa ada yang ganggu. Sehari semalam tak jumpa rasanya tak enak betul. "Kenapalah senyum lagi? Senyum-senyum sendiri tak jelas itu seperti orang gila lah." Dia tertawa kecil. "Aku itu heran, aja, gitu, sama kakak. Bisa-bisanya gak tanya dulu kerjaan kakak apa, harusnya kan kakak tanya yang kakak bawa itu apaan." "Hei, adek. Kakak ni bertanya-tanya b