76

1840 Kata

POV Putri Aku menghentikan motor tepat di depan rumah ibu. Ibu pun turun. Ditatapnya aku dengan mata sembab. "Ayo mampir dulu, Put." Aku menggeleng. "Aku langsung pulang aja, nanti suamiku nyariin." Ibu mengangguk kecil. Di ambang pintu, Pak Yai sedang menatap kemari dengan wajah sedih. Sejak aku tahu aku kenyataan, aku tak pernah mengaji di pondoknya lagi. Aku dari kecil belajar mengaji padanya, dan sama sekali tak tahu bahwa ia adalah kakekku. Ia pun tak pernah memberitahu. Pak Yai sering memberiku uang jajan, tapi memberikannya sambil bilang, karena aku cukup pintar dalam menangkap pelajaran makanya ia memberiku uang jajan, katanya biar aku semangat mengajinya. Aku memutar motor dan melesat pergi tanpa basa-basi. Niatku ingin langsung pulang, tapi saat melewati rumah nenek dan pi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN