Girish memandangi Ry yang terus tertunduk diam di hadapannya. Diam-diam ia menggeleng perlahan. Girish segera merapikan kertas-kertas bimbingan milik Ry dan menyatukannya. Setelah rapi, ia menyerahkan tumpukan kertas itu ke depan si pemilik. "Simpan …." "Eh?" Ry langsung mengangkat wajah dan menatap Girish penuh tanya. "Bimbingannya?" "Kan tadi saya bilang. Apa yang mau dibahas?" Ry langsung tersenyum kikuk. "Oh … eh … iya maaf, Pak." "Setelah ini kamu mau ke mana?" "Pulang, Pak." "Sama siapa?" "Sendiri." "Naik motor?" "Iya." "Kamu bisa bawa motor?" tanya Girish dengan nada sangsi. "Bisa, Pak." Ry terlihat heran dengan pertanyaan Girish. "Kan dari dulu juga bawa motor." Girish segera memperjelas maksud pertanyaannya. "Maksud saya, kamu bisa mengemudikan motor kamu dengan benar?