"Nia …." Ivana berdiri di depan paviliun dan menatap ke dalam dengan ragu. Dilihatnya Ry tengah duduk menghadap meja kerja dengan lembaran kertas dan juga laptop. Ry menoleh sekilas. "Ya, Ma?" Ivana melangkah masuk dan bertanya hati-hati, "Kamu sedang sibuk?" "Lumayan.” Ry mengangguk segan. Entah mengapa perasaannya langsung tidak enak melihat kedatangan ibunya. Ry merasa pasti ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh ibunya. “Kenapa, Ma?" "Mama ingin tanya sesuatu. Ada waktu?" "Soal apa?" Perasaan Ry makin tidak keruan. Namun, untuk menolak pun ia sungkan. Perlahan Ivana duduk di seberang Ry. Ia perlu menuntaskan penasaran yang sudah mengganggunya sejak berhari-hari. "Beberapa waktu belakangan, Mama perhatikan Saki tidak pernah datang lagi ke sini. Tidak main, tidak juga antar jempu