“Tumben lo dateng ke sini siang-siang? Enggak sibuk sama dua dosen lo?” Vio menatap curiga pada Ry yang tiba-tiba muncul di apartemennya siang itu. Seperti biasa nada bicara Vio memang hampir selalu ketus, padahal sebenarnya tidak demikian. “Tadi udah bimbingan.” Vio memicingkan mata. Terselip perasaan curiga dalam hatinya untuk Ry. “Terus ke sini ada urusan apa?” “Ih, Vio!” Ry berlagak tersinggung dengan tudingan Vio. “Kok, ngomongnya gitu, sih?” “Salah?” tanya Vio datar. Ry mengerucutkan bibir dan memasang wajah sedih. “Kesannya kayak Ry kalo ke sini tuh pasti ada maunya.” “Emang enggak?” “Ry cuma mau berkunjung, kok.” Vio mengangguk, kemudian melebarkan pintu apartemennya. “Oke, masuk kalo gitu.” Begitu kakinya sudah menjejak masuk, senyum Ry seketika berubah. “Tapi sekalian, s