“Shh! Kenapa teriak-teriak?” tegur Mia kaget. “Masa Ry harus ngulang lagi? Ry enggak mau!” Ry merengek seperti anak kecil. “Siapa bilang harus ngulang?” tanya Tita sambil mengusap pundak Ry, mencoba menenangkan gadis itu. Ry melirik ke arah Vio. “Tadi bilangnya gitu.” “Kan cuma mungkin,” sahut Vio dengan wajah tanpa dosa. “Enggak mau!” jerit Ry lagi. Terdengar suara pintu terbuka dan tiga orang lelaki masuk tergesa. Abimanyu yang pertama menghampiri ranjang Ry. Ia duduk perlahan di sisi tempat tidur putrinya. “Ada ribut-ribut apa?” “Ini Ry panik mikirin sidangnya,” ujar Tita menjelaskan. “Kenapa dengan sidang kamu?” tanya Abimanyu khawatir. Alsaki juga mendekat ke ranjang Ry, lalu bertanya perlahan. “Kenapa panik, Ry?” “Ry enggak mau ngulang, Pak!" Ry menggeleng panik. "Ry mau