“Ah, kalian sudah datang!" Kusmanto Kusumadiyono menyambut gembira kedatangan dua dosen tampan di ruang kerjanya. "Ayo, duduk-duduk!”
“Siang, Pak.” Alsaki menyapa sopan sementara Girish hanya ikut mengangguk saja. Keduanya lantas duduk bersebelahan di hadapan Pak Kuskus.
“Siang … siang …." Pak Kuskus mengangguk-anguk senang. Setiap kali melihat dua dosen yang masih muda dan berkilau ini, Pak Kuskus selalu bahagia. Ia seolah sedang berkaca pada masa lalu setiap kali melihat keduanya. Cerdas, tampan, dan gemilang. Seperti itulah gambaran dirinya sekitar 20 tahun lalu. Tentunya gambaran dalam imajinasinya sendiri. "Sudah pada selesai mengajar?”
“Sudah, Pak.” Kali ini Girish yang menjawab.
“Bagaimana hari ini?" tanya Pak Kuskus ramah sambil memilin kumisnya yang mulai mencuat ke samping mi
