Ry terkikik geli usai mendengar ucapan Alsaki tentang dirinya yang terlihat menarik. "Kenapa kamu ketawa?" Alsaki mengernyit heran. "Saya tau saya menarik, Pak. Banyak yang bilang begitu," ujar Ry dengan nada geli. "Oh, ya?" Ry mengangguk kencang. "Menarik buat dimarahin, menarik buat dijewer, menarik buat digetok, pokoknya menarik emosi orang, Pak." "Ya, ya ….” Alsaki mengangguk lelah. Bicara serius dengan Ry benar-benar sulit. Gadis itu sama sekali tidak paham definisi menarik yang Alsaki maksud. Namun, di sisi lain Alsaki lega juga. Andai Ry benar-benar mengerti maksudnya, bisa saja mereka akan jadi canggung. “Ayo, sekarang saya antar kamu pulang!" "Makasih, Pak. Tapi saya bawa motor, kok," tolak Ry cepat. "Biar saja motor kamu di sini." "Ih, kasian si Boncel ditinggal sendiria