66. Lepas dari Jerat Lintah

2311 Kata

“Kamu mau saya antar ke mana?” tanya Girish setelah mereka berada di dalam mobilnya. “Hm?” Ry menoleh dan memberikan tatapan bingung pada Girish. “Rumah kamu atau rumah teman kamu?” Girish memperjelas maksudnya. Ia maklum, mungkin kepala Ry saat ini benar-benar dalam kondisi yang sulit untuk diajak berpikir. Dalam keadaan biasa saja, gadis itu sering lambat mengerti. Apalagi sekarang saat dirinya habis mengalami guncangan hebat, yang membuatnya menangis sangat lama. Pasti kepala Ry pening dan kosong. “Kayaknya Ry mau ke rumah Mbak Mia lagi aja,” putus gadis itu. Setiap kali masalah terjadi padanya, Ry memang tidak pernah terpikir untuk pulang ke rumah. Kalau orang bilang rumah adalah tempat teraman dan ternyaman untuk pulang, hal itu tidak berlaku untuk Ry. Rumahnya bukanlah tempat yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN