Ditinggalkan sendiri di apartemen Alsaki sama sekali tidak membuat Ry mati gaya. Ia tetap menikmati waktu yang dilewatinya sambil mengerjakan perbaikan untuk denah tugas akhir. Bahkan Ry terlalu tenggelam dalam keasikannya sampai tidak menyadari sang pemilik tempat sudah kembali. “Ry …,” panggil Alsaki perlahan. Namun, tidak ada sahutan. Alsaki coba mendekat, kemudian duduk perlahan di sofa, tepat di belakang Ry yang tengah asik duduk di lantai menghadap laptop. Dari jarak sedemikian dekat, Alsaki bisa melihat sebuah earphone di telinga Ry. Yakin bahwa Ry tidak akan mendengar panggilannya, Alsaki menepuk bahu gadis itu. Sebenarnya tepukan Alsaki pelan saja, tetapi berhubung Ry berpikir ia sedang sendiri, sebuah tepukan ringan pun bisa membuatnya kelojotan. “Asyem!” seru Ry seraya tubuh