“...” Ry tidak bisa langsung memberi respon atas pertanyaan Girish. Rasanya ia terlalu syok dan jadi linglung. Belum lagi tatapan Alsaki di belakang Girish yang terlihat sangat menyeramkan. “Kamu tenang saja,” ujar Girish lagi dengan nada menenangkan. “Saya akan antar kamu pulang, bukannya membawa kamu ke apartemen saya dan mengajak berbuat yang tidak-tidak.” “Kamu mau ikut dia?” tanya Alsaki dengan nada mengintimidasi. Ry tahu kalau ia memilih ikut Girish, pasti akan timbul masalah. Alsaki akan marah besar padanya. Namun, untuk bertahan di sini pun Ry tidak ingin. Dia tidak sebodoh itu. Ry sangat tahu akibatnya kalau ia memilih bertahan di sini. Melihat kilatan ragu di mata Ry, Girish berusaha meyakinkan. “Tidak perlu takut, Ivory. Kamu berhak memilih.” “Saya mau ikut Pak Girish,” bi