“Kamu mau ke mana?” Ry yang tengah memeriksa isi tasnya tersentak ketika mendengar sapaan di luar paviliun. Ia menoleh dan menemukan Alsaki di depan pintu. Lelaki itu tersenyum ceria ke arahnya, nada bicaranya pun lembut. Seolah pertengkaran kemarin tidak pernah ada. Kemarin, usai marah dengan begitu meledak-ledak, Alsaki memang mengakhirinya dengan permintaan maaf, lalu semua dianggap selesai. “Kamu mau ke mana?” Alsaki mengulang kembali pertanyaannya sambil melangkah masuk. “Mau pergi, Mas.” Perlahan Alsaki duduk di dekat Ry. “Sama siapa?” “Mbak Mia, Tita, Vio.” “Ke mana?” “Enggak tau. Vio yang jemput, Ry cuma ikut aja.” “Dalam rangka apa?” “Ngerayain Ry lolos sidang dua.” “Rayain sama aku aja,” ujar Alsaki tiba-tiba. “Hm?” Ry tersentak. Ajakan Alsaki terlalu mendadak. Lagi pu