“Mbak Mia …,” panggil Ry dengan suara malu-malu. “Kenapa, Ry?” balas Mia tanpa menoleh karena dia tengah sibuk memeriksa jadwal pekerjaan untuk sebulan ke depan. “Ry mau minta sesuatu, boleh?” Mendengar ucapan Ry, perlahan Mia menoleh. “Minta apa?” Ry meminta sesuatu pada orang lain merupakan hal yang cukup jarang terjadi. Jadi, wajar kalau Mia merasa agak heran. Sebenarnya kedatangan Ry yang tiba-tiba ke tempat kerja Mia saja sudah merupakan suatu indikasi adanya kejanggalan. “Jawab dulu, boleh apa enggak?” desak Ry. Mia langsung mengernyit mendengar permintaan Ry yang aneh. “Ya, kasih tau dulu, kamu mintanya apa. Baru aku bisa kasih jawaban.” Ry menggeleng, kemudian merengek. “Jawab dulu ….” “Enggak mau!” tolak Mia heran. “Kalo kamu mintanya yang aneh-aneh, aku enggak akan kasi