"Apapun yang kamu sediakan nanti, aku pasti menikmatinya." "Aku akan masak enak hari ini," kata Melati sambil melepaskan tangan Saga yang menahan kuat pinggangnya. "Nanti kamu terlambat, Mas." Cekalan Saga tidak mengendur sama sekali. Dia suka menjahili istrinya. Menatap lembut yang membuat pipi Melati merona. "Nanti kamu telat, loh!" ulang Melati. Sebelum kembali terbuai, Saga segera bangkit dan mengambil jaket yang tergantung di balik pintu kamar. Meninggalkan baju kotornya di sana, karena mereka akan tinggal di kafe untuk sementara waktu. Ketika mengantarkan sang suami hingga di halaman depan kafe. Suasana masih gelap. Namun geliat aktivitas di jalan depan sana, sudah mulai padat. Saga mencium kening Melati sebelum pergi. ***LS*** "Mas Saga, pergi ke mana dalam beberapa hari