Setelah mereka masuk rumah, Saga bergegas ke garasi. Ketika hendak menstater motornya, Akbar yang telah berpakaian rapi melangkah ke arahnya. "Mas, jika ada waktu ajaklah Moa bertemu Melati. Dia kangen sama mamanya." Akbar mengangguk pelan dan langsung membuka pintu mobil. Kalau tidak ingat Akbar ini saudara tuanya, mungkin Saga sudah mengamuk. Lagi dan lagi ia harus mengalah dan diam dengan apapun situasi di rumah papanya. Saga melaju pergi dengan kecepatan tinggi. Ia makin muak dengan situasi di sana. Apalagi sekarang ada Nara yang tingkahnya sudah seperti putri raja saja. Tertawa ceria ketika berbincang dengan Bu Rista. Terbahak-bahak begitu akrabnya. Dia tidak sadar, telah menghancurkan hidup wanita lain. Namun istri kedua kakaknya itu akan bungkam seribu bahasa jika Saga ada di san