"Sudah waktunya kamu memikirkan pendamping hidup. Mumpung Moana masih kecil, Bar. Gampang adaptasinya dengan ibu baru." Tadi malam sang mama bicara seperti itu, saat mereka duduk berbincang di balkon lantai dua. "Aku belum kepikiran, Ma. Lagian sama siapa? Siapa yang bisa menerima, menyayangi, dan merawat Moana dengan baik." "Kamu jangan khawatir, Moana biar sama mama saja. Kamu carilah kebahagiaanmu." "Nggak bisa, Ma. Moana itu segalanya bagiku. Dia akan bersamaku sampai kapanpun. Seperti aku dan mama sekarang ini." Tidak mungkin demi wanita lain, Akbar akan membiarkan Moana dirawat dan tinggal sama neneknya. Dia tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Lagi pula, mungkin Moana satu-satunya anak kandung yang akan ia miliki. Memang, selain Melati, keluarganya tidak ada yang tahu tent