Adel pov
"Bagaimana kalau minggu depan?" Ibu masih sibuk mengurusi tanggalan yang ada didepannya.
"Ibu sih sudah siap semua perlengkapan untuk tujuh bulanannya, palingan yang belum cuma belanja sayuran dan dagingnya untuk makan. Jadi kamu maunya kapan? Minggu depan atau minggu depannya lagi?"
"Aku sih nurut kata ibu aja. Tapi bu, kak Mars belum ada menghubungiku dua bulan ini. Apa tidak apa-apa?"
"Nduk, yo berpikir yang baik-baik saja. Suamimu itu disana bekerja mencari uang untuk kamu dan anak kalian, jangan beban kan pikiran kamu. Ingat kan sedang hamil jangan banyak pikiran." Aku hanya bisa mengangguk mengiyakan ucapan ibu tapi pikiranku masih saja memikirkan kak Mars.
'Semua baik-baik saja Adel, dengarkan kata ibu.'
Sebenarnya apa yang terjadi disana sampai ia tidak menghubungiku
