Double UP :* “Eungghh…” Lenguhan panjang keluar dari mulut Peony. Ia menggeliat meregangkan otot-ototnya. Matanya terbuka perlahan. Wanita berwajah bulat ini mengerjap menyesuaikan diri dengan cahaya lampu, yang sebenarnya tidak terlalu terang karena yang menyala hanya lampu tidur di atas nakas yang dilihatnya perlahan-lahan mulai jelas. Peony diam beberapa saat. Mengumpulkan semua ingatan. Matanya memicing. Jam digital di atas nakas menunjukkan pukul enam pagi. Waktu yang biasa digunakan Peony untuk bersiap-siapa mandi. Nakas, jam, dan lampu tidur di sampingnya terlalu mewah. Peony masih ingat bahwa lampu tidurnya tidak semewah itu. Tangannya mulai meraba ranjang tempatnya berbaring. Ranjang ini pun terasa lebih lembut, nyaman dan sangat empuk. Berbeda dengan ranjang yang selama ini

