“Kau tidak ingin minum?” “Aku tidak haus!” kesal Peony. “Baiklah. Kebetulan aku yang haus. Kalau begitu aku akan menghabiskannya—” Peony merebut botol air mineral yang baru saja hendak diminum Kheil. Ia membuka kemasannya, lalu meminumnya dengan rakus. Selain maniak jus tomat, Peony juga sangat suka air putih. Peony sengaja tak menyisakannya untuk Kheil. Biar saja pria itu haus sampai sekarat! Kekesalan Peony pada Kheil belum juga hilang. Pria itu tak membiarkannya menjauh setelah sandiwara yang dilakukan mereka di stasiun tadi. Ketika di kereta, Kheil masih menahan pinggang Peony, tak membiarkannya duduk memisah. Bahkan sampai di dalam bus, Peony duduk di samping pria yang saat ini masih mempertahankan syal yang Peony pakaikan tadi. Pria itu beralasan takut jika ada yang kembali menge

