91

1019 Kata

Pinka dan Zahra akhirnya mencari tempat untuk duduk bersama sambil bercerita. Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk di ceritakan semuanya, tapi perjalanan waktu itu begitu singkat jika di nikmati prosesnya. "Beliau adalah ....," ucapan Pinka langsung di sela oleh Zahra. "Tante Zahra. Kamu pasti Ainul? Benar kan?" ucap Zahra denagn rasa haru. Kedua matanya terlihat basah. Zahra menahan agar air matanya tidak jatuh. Lima tahun yang lalu, gadis yanga da di hadapannya ini ia tinggalakn begitu sajauntuk di urus oelh Sean dan Pinka. Sekarang, Zahra masih bisa melihat putri kandungnya itu secara nyata, bisa bicara, bisa tersenyum dan terlihat sehat. "Iya Tante Zahra. Namaku Ainul," jawab Ainul dengan malu -malu sambil menggelendot ke tubuh Pinka. Ya, Ainul dan Adzan begitu dekat dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN