Pinka dan Ibu Aisyah menoleh ke asal suara. Zahra, si pendiam yang sholehah itu terus bicara kasar dan emnuduh Pinka dengan fitnah. "Apa maksud kamu, Kak Zahra?" tanya Pinka tak terima. "Masih bisa tanya balik? Apa maksud aku? Masih mau nyangkal? Mau kamu akui atau mau saya bongkar kebusukan kamu?" ucap Zahra penuh emosi. Ibu Aisyah pun berdiri lalu berjaln menghampiri Zahra. "Sayang. Duduk dulu. Kamu sedang mengandung cucu Ibu. Jadi jangan samapi kamu terbawa emosi dan tenaga kamu habis begitu saja," titah Ibu Aisyah lembut. Pinka merasa kecewa dengan tuduhan tanpa bukti yang di ucapkan Zahra itu. Zahra mengikuti arahan Ibu Aisyah dan duduk di salah satu kursi makan lalu meletakkan amplop cokelat yang berisi foto -foto yang tak jelas. Ada seseorang lelaki bertopeng yang masuk ke kam