Ibu Kyai mengajak Pinka ke rumahnya. Kebetulan Ibu Kyai sedang berkunjung ke desa lain setelah mengisi pengajian majelis ta'lim. Ibu Kyai sengaja tidak banyak bertanya hal yang bersifat pribadi. Keadaan Pinka masih labil, dan terlihat bingung. "Mau makan dulu?" tanya Ibu Kyai pada Pinka saat berjalan melewati sebuah warung kecil. Perut Pinka memang terasa lapar sekali. Sejak pagi, perutnya belum terisi apapun. Tubuhnya juga mulai terasa lemas. "Boleh Bu. Pinka mau makan, Pinka lapar," ucap Pinka jujur. Bibir Pinka bergetar dan mulai terlihat kering. "Oke. Yuk kita ke warung itu. Kamu mau pesan apa, Pinka?" tanya Ibu Kyai lembut. "Ada apa aja?" tanya Pinka sambil melihat ke arah etalase yang penuh dengan piring berisi lauk pauk. "Nasi dan lauknya bisa pilih sesuai selera," ucap penju