43

1013 Kata

Satu bulan telah berlalu. Pinka tinggal di desa Ibu Kyai, dan memilih mengontrak rumah tepat di sebelah Ibu Kyai yang kosong karena di tinggal oleh pemiliknya merantau di luar kota. Pinka memulai usaha barunya untuk mendapatkan uang demi menyambung hidup. Walaupun Pinka tahu, uang di dalam kartu ATM milik Sean sangatlah besar, mungkin cukup dan berlebih kalau hanya untuk hidupnya sendiri dengan bayi yang sedang di kandungnya kini. Setiap pagi, Pinka brbelanja di warung dekat rumah Ibu Kyai sekalian mengambil pesanan dari pasar yang sudah ia tulis setiap sore. "Bu Asih, ada titipan Pinka?" tanya Pinka yang sudah berada di warung Bu Asih. "Ada Pinka. Sebentar Ibu ambilkan," ucap Bu Asih pada Pinka. Warga di desa itu memang sudah tahu kalau Pinka hidup sendiri dan dalam keadaan hamil. Ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN