Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Pinka hanya diam saja. Tidak bicara sepatah kata pun. Pandangannya ke arah luar jendela mobil dan menikmati pemandangan yang indah tapi hidupnya tak lagi indah. Bu Kyai sesekali melirik ke arah Pinka yang masih saja terdiam lalu menatap ke arah suaminya sambil saling menatap bingung. Pinka terlihat aneh sejak ia kembali ke kamar rawat inap sendiri tanpa Sean. Ia langsung berpamitan pada Ibu Aisyah dan mengajak Bu Kyai dan Pak Kyai untuk segera pulang. Pinka menahan bulir air matanya agar tidak jatuh lagi dan emnyembunyikan kedua matanya yang basah. Pinka menahan rasa sakit hatinya, rasa cemburunya yang berlebihan karena cintanya pada Sean. Bukan Pinka tidakmau berbagi pada Zahra ayang juga istri Sean. Tapi Pinka tidak suka perlakuan Zahra pada diriny